Kamis, 12 Februari 2015

Wisata Alam Kabupaten Sambas


Air Terjun Riam Caggat adalah salah satu objek yang terletak di Desa Batang Air Kecamatan Sajingan Besar, lebih kurang 85 kilometer dari jantung Ibu Kota Kabupaten Sambas. Air terjun yang indah dan menarik ini mempunyai batu-batuan besar lebih kurang tinggi 67 meter.
Riam Caggat Waterfall is one of the tourism object which lies in Batang Air village, Sajingan Besar district. At least 85 kilometers away from the heart capital Sambas Regency. Beautiful and interesting waterfall which has big stones at least 67 meters high.
----------------
Gua Alam Santok
Terletak ± 85 dari Kab. Sambas di Kecamatan Sajingan Besar terdapat Patung Bunda Maria yang dulunya digunakan untuk tempat meditasi dan sembahyang masih dianggap tempat yang sacral (suci) oleh masyarakat local disamping pemandangannya indah dan menarik.
Santok Natural Cave, lies on Sajingan Besar district at least 85 km away from the heart capital of Sambas regency. It has a mother Maria State was used for a meditation and praying place, it still has been sacred place the local people besides its beautiful and interesting sceneries.
----------------
Danau Sebedang
Adalah salah satu tempat tujuan wisata yang terletak didesa Sebedang ± 12 km dari jantung ibukota Kab Sambas. Danaunya yang lebar 1 km2 dan dikelilingi oleh pegunungan dengan ketinggian ± 400 m diatas permukaan laut, mempunyai pemandangan alam yang menarik, merupakan salah satu tempat bersejarah bagi para sultan Sambas beristirahat.
Sebedang Lake is one of the tourism destinations which lies on sebedang village at least 12 kilometers from the heart capital of Sambas Regency’s Lake with 1 km2 wide and surrounded by Mountains an elevation of 400 meters above sea level. It has lovely natural sceneries. It is one of the historical pleace for Sulthans of Sambas took a rest the place can be reached by two or for wheels and any kind of vehicles.
---------------
Tanjung Dato’
adalah sebuah tanjung dengan pantai yang terpanjang di Kalbar, terletak di Desa Tamajo Kec. Paloh lebih kurang 85 km jauhnya dari ibukota Kab. Sambas dapat dicapai dengan sepeda motor.
Dato Capé is cape with the longest beach is west Kalimantan, it lies in Temajo village, Paloh district at least 85 kilometers away from the capital of Sambas Regency it can reached by motorbike.
-------
Pantai Tanjung Kemuning
adalah salah satu objek wisata yang terletak di kecamatan Paloh Pantai nya berhadapan dengan Laut Natuna. Banyak pemandangan indah dan menarik ditempat-tempat ini yang banyak dikunjungi khususnya pada hari libur.Pantai lokasi dapat dicapai dengan jalan kaki dan sepeda motor.
Kemuning cape Beach is one of the tourism object which lies in Paloh district. Its beach look out upon the Natuna Sea, there are many beautiful and interesting sceneries in these place, which has been visited by many people especially on vacation the locations can be reached by walking or motorbike.
-------
Pantai Camar Wulan
Adalah salah satu objek wisata yang terletak di desa Sebubus Kec. Paloh. Lebih kurang 60 km dari jantung ibu kota kab Sambas. Pantainya yang berpasir putih dan kuning dengan gelombang pantai yang lambat. Disekitar pantai banyak pohon cemara.
Camar Wulan Beach is one of a tourism object which lies in Sebubus Village Paloh district. At least 67 km away from the heart Capital of Sambas regency. Its beach has white and yellow sands and also waves at the coastal area there are many.
------------
Pantai Selimpai
Adalah salah satu tujuan wisata terletak di desa Sebubus Kec. Paloh. Lebih kurang 7 km dari ibukota kecamatan, merupakan pantai yang indah dan menarik yang mempunyai pasir putih, kita juga dapat menikmati melihat matahari terbenam.
Selimpai Beach is one of the tourism destinations which lies on Sebubus village, Paloh district at least 7 km away from the capital district.It is a beautiful and interesting beach which has white Sand we can see the sunset in the afternoon in this area.
----------
Pantai Dungun Laut
adalah salah satu tujuan wisata terletak di desa Dungun Laut Kec. Jawai ± 35 km dari ibukoata Kab. Sambas pemadangan indah dan menarik dengan pasir putih dan bebatuan besar yang dapat dicapai dengan jalan kaki.
Dungun Laut Beach is one of the tourism destination which lies dungun laut village, Jawai district at least 35 km away from the heart capital of sambas regency beautiful and interesting natural sceneries with white and big stones which can reached by on foot.
-------------
Pantai Bukit Raya Putri Serai
adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Desa Jawai Laut, Kec Jawai lebih kurang 2 km dri ibukota Kecamatan. Ini adalah tempat yang unik , berbeda dengan pantai lain di Kab. Sambas karena mempunyai Legenda Putri Serai, dipinggir pantai adalah bebatuan.
Bukit Raya Putri Serai is one of the tourism destination which lies in Jawai Laut Village the Jawai district at least 2 kilometer away from the capital district, This is a unique place, which different whit other beaches is Sambas Regency, because it has a legend of Princess Serai on the side of the beach are stone.
----------
Pantai Tanjung Batu
Adalah salah satu tujuan wisata di kec Pemangkat ± 47 km dari jantung ibukota kab. Sambas. Tempat yang indah nan sangat menarik untuk memancing, kita juga dapat menikmati matahari terbenam di waktu sore, di daerah ini tersedia Hotel, Restoran, café dll.
Batu Cape Beach is one of tourism destination in pemangkat district at least 47 km from the heart of Sambas Regency’s beautiful and very exciting for fishing , also enjoy the sunset in the afternoon in this area it is a cape which covered of 7,5 hectares, locations Pemangkat city ± 47 km from Sambas Regency.
--------------
Pantai Sinam
Salah satu tujuan wisata yang terletak dipinggir kota Pemangkat ± 47 km ibukota Kab. Sambas, ada café, restoran. Kita dapat menikmati matahari terbenam serta dapat dicapai dengan banyak jenis kendaraan.
Sinam Beach is one of tourism destination which lies on the surburb of Pemangkat city at least 47 km from of Sambas Regency’s they are available accommodations here such as cafeteria restaurant and hotel, we can enjoy the sunset in this place reached by any kind of vehicles.
----------------
Pantai Polaria
Pantai Polaria adalah salah satu objek wisata terletak di desa Sungai Rusa Kec. Selakau lebih kurang 64 km jauhnya dari ibukota Sambas, merupakan sebuah pantai dengan bebatuan dimana-mana dapt dicapai dengan sepeda motor.
Polaria Beach is one tourism object, it lies on Sungai Rusa village Selakau district at least 64 km away from the capital of sambas regency, It is a beach with stones every where, at can be reached by motorbike.
------------
Sumber : http://www.sambas.go.id/ragam-informasi/budaya-a-pariwisata/wisata-alam.html

4-film-yang-berasal-dari-sambas

Kabupaten Sambas yang merupakan Kabupaten paling utara di propinsi kalimantan barat lagi di mabuk sama bikin film, berbagai lokasi di kabupaten sambas berlomba-lomba untuk menampilkan kebolehannya di bidang akting yang dirangkai menjadi sebuah film.

Seperti yang kita ketahui Sambas hingga saat ini Sambas hanya memiliki 1 orang aktor atau seniman yang berhasil menjadi selebritis papan atas Indonesia, beliau adalah alm. Mashud Pandji Anom, beliau merupakan aktor tahun 50an dan sudah berhasil menciptakan 28 film dan kebanyakan filmnya selalu beradu akting bareng Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro).
Mashud Pandji Anom asal Sambas
Nah semoga Sambas bisa kembali menciptakan Selebriti yang mampu bersaing dengan Selebriti papan atas Indonesia, dan sekarang BOS KRIBO akan berbagi daftar film yang pernah dibuat orang sambas.


1. Kembang Polaria

Film Kembang Polaria bisa dibilang menjadi bomber yang membuat orang greget ingin mengikuti kesuksesannya, film bergenre komedi yang bercerita tentang seorang bujang tua sedang mencari cinta dan cintanya sangat berliku-liku. BOS KRIBO gak usah cerita banyak deh, mungkin udah pada tau yak.

2. Kisah Sahabatku

Setelah Kembang Polaria munculah karya anak Sejangkung yang katanya bercerita tentang kisah-kisah para sahabat, menurut BOS KRIBO sangat gak kece film ini, masih sangat perlu banyak banyak banyak permbelajaran.

3. Si Jambol

Film yang di Sponsori Andi Johdari ini termasuk film yang sangat instan, seperti yang boskribo.com lansir dari beberapa sumber, film komedi ini hanya di buat dalam waktu 13 hari. WOW hebat yak, sambas gitu loh.... secara normal film professional memerlukan waktu antara 4 hingga 6 bulan untuk menciptakan 1 film bahkan ada yang lebih 1 tahun, kalo itung-itung matematika, dalam 1 tahun Andi Johdari bisa ciptakan berapa film yak? Sayang BOS KRIBO belum sempat nonton film karyanya, kirimin BOS KRIBO filmnya yak pak produser.. uhuukk..

4. Film Sekura

Nah yang terakhir BOS KRIBO juga dapat laporan kalo sekura juga ingin menunjukan skill nya dalam bentuk akting, gak tau deh apa judul dan gimana jalan cerita filmnya, di tunggu aja yak..

Nah itulah film-film yang berasal dari kabupaten Sambas, semoga artis-artis lokal Sambas bisa mendongkrak bibit-bibit artis yang nantinya mampu berlaga di dunia keartisan Indonesia.

sumber :http://www.boskribo.com/

Pantai Selimpai Paloh – Kalimantan Barat

Pantai Selimpai - Kalimantan Barat : Pantai Selimpai Paloh – Kalimantan Barat
Kawasan Pantai Selimpai Paloh merupakan salah satu kawasan konservasi yang terdapat di Kalimantan Barat dengan nama Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing.
Tempat yang satu ini sangat sayang untuk dilewatkan, jika sedang berpergian di Sambas, Kalimantan Barat. Tidaklah berlebihan jika Pantai Selimpai merupakan pantai eksotis yang pernah dimiliki oleh wilayah sebelah utara Kalimantan Barat. Bentuk pantai yang unik (merupakan Tanjung, bagian daratan yang menjorok ke laut), serta memiliki tipe vegetasi dan fauna yang jarang ditemukan di pantai lain di Kalimantan Barat.
Bentuk Tanjung Selimpai memanjang. Antara sisi di bibir sungai dan garis laut hanya selebar lapangan bola. Bila kita berdiri di sebelah sungai, akan terlihat ombak Laut Natuna yang saling berkejaran. Hanya di Pantai ini kita bisa melihat bibir pantai yang menghadap ke laut dan bagian lain, ada bibir pantai yang menghadap ke sungai.
Seperti sebuah pulau, Selimpai terpisah dengan daratan Kabupaten Sambas. Sisi selatannya hingga ke bagian barat berbatasan dengan laut Natuna, sedangkan di sisi utaranya membentang ke timur di kepung oleh Sungai Merabau. Makanya setiap mereka yang mampir ke sini, akan menjumpai aneka pemandangan; ada hutan pinus, pantai, laut dan sungai. Dari kejauhan terlihat Tanjung Datuk, yang merupakan kawasan berbatasan Malaysia.
pohon pohon pinus di sisi pantai selimpai paloh - Kalimantan Barat : Pantai Selimpai Paloh – Kalimantan Barat
salah satu penyu di pantai selimpai paloh - Kalimantan Barat : Pantai Selimpai Paloh – Kalimantan Barat
Lokasi
Mengenai pantai Selimpai, anda bisa menemukannya di desa Sebubus Kec. Paloh kabupaten sambas ( kurang lebih 7 km dari ibukota kecamatan dan 45 km utara kota Sambas ). Pantai ini bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam ( Sambas – Paloh ), kemudian menyebrangi sungai Paloh menggunakan Spead boat atau Perahu Motor sekitar 30 menit. Pantai ini merupakan tanjung atau bagian daratannya menjorok ke arah laut, antara sisi garis laut dan bibir sungai jaraknya hanya selebar lapangan besar. Keunikan akan anda temukan pada bagian ini, anda akan melihat bibir pantai yang menghadap ke sungai, dan bibir pantai yang menghadap ke laut dan bagian lainnya. Bila kita berada di dekat area tersebut, pasti akan terlihat ombak natuna yang saling bergulung-gulung.
Kondisi Lingkungan
Pasir putih yang landai dan pohon pinus yang tinggi menjulang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Selimpai, Paloh.  Pasirnya yang bersih tak kalah dengan Pantai Kuta, Bali. Selain itu keberadaan hutan Pinus di lahan selimpai membuat suasana di pulau mini ini berbeda dengan pantai lainnya di Kabupaten Sambas. Pohon berkayu yang menjulang tinggi tersebut tertata rapi seakan ada yang sengaja menatanya sedemikian rupa padahal semua itu terjadi secara alami. Perpaduan pohon cemara dan rumput hijau (tingginya semata kaki) merupakan panorama yang menambah sejuk pemandangan.
Tempat Penyu Bertelur
Satu hal yang membuat eksotis Pantai Selimpai adalah pantai ini merupakan tempat persinggahan penyu. Dalam setahun sekurangnya lima kali satwa langka dilindungi ini mampir ke pulau orang bunian tersebut untuk bertelur. Berdasarkan catatan Satgas Pantai Selimpai dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Paloh, ada empat jenis penyu yang mampir ke pantai ini.
  1. Penyu hijau
  2. Penyu sisik
  3. Penyu lekang
  4. Penyu belimbing (hanya sesekali pindah)
Saat ini di dunia terdapat tujuh jenis penyu, enam diantaranya ada di Indonesaia. Yaitu: penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu belimbing (Dermocelys coriaceae), penyu hijau(Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta carretta), dan penyu pipih (Natator depresus). Untuk penyu dari jenis Lepidochelys kempi hidup di laut atlantik, khususnya pantai Amerika dan Meksiko.
Hewan yang masuk dalam kategori satwa langka ini, naik ke pantai untuk bertelur pada malam hari. Karenanya kalau pengunjung tidak bermalam di Selimpai, jangan mengimpikan untuk bertemu dengan penyu. Makanya agar pengunjung dapat melihat penyu, pokdarwis berinisiatif membangun tempat penangkaran di Selimpai. Sehingga demikian, setiap tamu yang datang bisa menyaksikan mana yang namanya tukik (anak penyu), penyu hijau, sisik, dan lekang.
Fasilitas  Pendukung
Pendopo : memiliki satu pendopo yang cukup besar untuk menapung sekitar 20 orang. terletak di tengah2 pantai.
Sumber Air
Sumber air selalu menjadi masalah penting di daerah pulau, begitu di sini. Sumber air bersih (tawar) tidak ada. Sumber airnya hanya berupa sumur galian. Rasa airnya payau. Jadi disarankan untuk membawa air sebanyak-banyaknya biar tidak dehidrasi, kalau ada rencana bermalam.
Sarana MCK sudah ada, namun tidak terawat. Jika dalam keadaan darurat lebih baik cari tempat lain saja yang aman dan tenang. Mudahan2 aja ini sudah diperbaiki.
Tempat Penangkaran Penyu
Di Pantai Selimpai, juga dapat ditemui tempat penangkaran penyu, namun ketika kami sampai di sana (tahun 2006), tempat itu sepertinya sudah lama ditinggalkan (hanya tinggal puing-puing). Apakah lagi gak ada bibit atau sudah tidak beroperasi lagi.
  • Alamat/Lokasi: Desa Sebubus, Kecamatan Paloh
  • Luas : 200 ha
  • Status Kepemilikan : Tanah Negara
  • Nama Pengelola: Balai KSDA
  • Jarak dari Pusat Kota/Waktu Tempuh : 7 km dari ibukota Kecamatan Paloh atau 80 km dari pusat Ibukota Kabupaten Sambas
  • Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata : Jalan aspal sampai di Dusun Setinggak kemudian menggunakan kapal motor ke Pantai Selimpai
  • Transportasi yang Dapat Digunakan /Biaya : Menggunakan kendaraan roda 2 atau 4 hingga di Dusun Setinggak, kemudian menyeberangi Sungai Paloh menggunakan kapal motor selama 20 menit menuju ke Pantai Selimpai.
  • Harga Tiket Masuk : tidak dipungut biaya. (Mursalin /Pontianak Post )
Bila di Provinsi pulau dewata yang bersebelahan dengan Jawa tersebut di sepanjang pantainya berjejer bangunan vila, hotel dan restoran, justru di Selimpai kealamian sangat terasa. Seperti sebuah pulau, Selimpai terpisah dengan daratan Kabupaten Sambas. Sisi selatannya hingga ke bagian barat berbatasan dengan laut Natuna, sedangkan di sisi utaranya membentang ke timur dikepung oleh Sungai Merabau. Makanya setiap mereka yang mampir ke sini, akan menjumpai aneka pemandangan; ada hutan pinus, pantai, laut dan sungai. Dari kejauhan terlihat Tanjung Datuk, yang merupakan kawasan berbatasan Malaysia.
Wisata
Bentuk pulau Selimpai memanjang. Antara sisi di bibir sungai dan garis laut hanya selebar lapangan bola. Bila kita berdiri di sebelah sungai, akan terlihat ombak Laut Natuna yang saling berkejaran. Hembusan anginnya sedang. Paling kencang tinggi ombak mencapai tiga sampai empat meter.
Awal menapak di Pulau Selimpai, pengunjung akan dibuat terpana oleh keelokan pantainya yang eksotis. Apalagi, jika pada saat yang sama matahari mulai tenggelam. Tak dapat dipungkiri, Pantai Selimpai adalah salah satu pantai terbaik untuk menikmati pesona sunrise dan sunset. Baik di tepi pantai atau di sela-sela rerimbunan pinus, jika fajar atau senja menjelang, cahaya matahari berlatar langit biru akan berpendar dengan indahnya. Bahkan, meskipun matahari berada tepat di atas kepala, yang terasa hanya hangatnya karena panasnya terhalang oleh pepohonan pinus yang memanjang apik.
Jika pantai-pantai lain didominasi oleh jejeran pohon kelapa atau rerimbunan bakau, Pantai Selimpai dihiasi oleh hutan pinus yang sangat indah. Penutup tanah di hutan ini adalah rumput hijau yang tumbuh merata. Tak hanya itu, di lahan berpasir ini juga banyak ditemukan rerumputan rimbun setinggi mata kaki. Hijau dan cantik, Sambil menyisir pantai, pengunjung akan dihibur oleh paduan kicau burung yang bersahutan dan deburan ombak yang sesekali memecah pantai. Sungguh, siapapun yang berada di sini akan merasakan kedamaian yang kental. Apalagi, pantai dan pulau ini benar-benar masih sangat alami, jauh dari hingar-bingar nuansa kota atau pernak-pernik sentuhan modern. Ya, meski memiliki pasir sebersih Kuta, pengunjung tak akan menemukan bangunan mewah semacam vila, hotel, atau restoran di sini.
Tempat Penyu bertelur
Selain alami, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Selimpai adalah, menjadi tempat persinggahan penyu. Setelah bertamasya keliling dari pulau ke pulau, benua ke benua, dalam setahun sekurangnya lima kali satwa langka dilindungi ini mampir ke pulau orang bunian tersebut untuk bertelur.
Berdasarkan catatan Satgas Pantai Selimpai, dari kelompok sadar wisata (pokdarwis) Paloh, ada empat jenis penyu yang mampir ke pantai ini. Diantaranya adalah penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang. Sedangkan penyu belimbing hanya sesekali singgah.
Saat ini di dunia terdapat tujuh jenis penyu, enam diantaranya ada di Indonesaia. Yaitu; penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), penyu belimbing (Dermocelys coriaceae), penyu hijau(Chelonia mydas), penyu tempayan (Caretta carretta), dan penyu pipih (Natator depresus). Untuk penyu dari jenis Lepidochelys kempi hidup di laut atlantik, khususnya pantai Amerika dan Meksiko.
Diantara jenis penyu yang singgah ke Selimpai tersebut, penyu sisik yang paling banyak telurnya. Setiap kali naik ke pantai, telur yang dikeluarkan yaitu sebanyak 65-125 butir. Sedangkan yang lainnya hanya kisaran puluhan butir. Bahkan yang sedikit telurnya adalah penyu hijau, maksimal cuma sembilan. Tapi, telurnya (penyu hijau) besar seperti telur bebek.
Hewan yang masuk dalam kategori satwa langka ini, naik ke pantai untuk bertelur pada malam hari. Karenanya kalau pengunjung tidak bermalam di Selimpai, jangan mengimpikan untuk bertemu dengan penyu. Makanya agar pengunjung dapat melihat penyu, pokdarwis berinisiatif membangun tempat penangkaran di Selimpai. Sehingga demikian, setiap tamu yang datang bisa menyaksikan mana yang namanya tukik (anak penyu), penyu hijau, sisik, dan lekang.
sejumlah penyu yang cukup besar sering naik ke pantai untuk bertelur. Diameter cangkang (penutup badan) hingga lebih satu meter panjangnya. Setelah bertelur yang biasanya mencapai 100 butir, penyu-penyu itu kembali ke laut. Menjadi pengalaman yang tak terlupakan melihat penyu-penyu raksasa itu naik ke pantai dan bertelur.
Hal lain yang membuat pantai ini berbeda dan khas adalah adanya hutan pinus, sehingga membuat pantai ini berbeda dengan pantai yang berada di kabupaten sambas.  Pasir putih pantai selimpai menjadi apik dan manawan karena adanya jajaran hutan pinus, pohon berkayi membuat alam di sekitar pantai menjadi lebih alami dan asri.
Untuk yang senang memancing, sungai Paloh dapat menjadi tempat favorit kamu untuk melempar kail -andaikan tempat ini tidak jauh dari ibukota-. Kita dapat memancing di sungai dengan menggunakan perahu sewaan atau memancing dari tepian sungai saja. Lokasi yang dekat dengan muara menjanjikan ikan yang dapat kita pancing.
Kendala
Meskipun memiliki potensi wisata yang cukup besar, jauhnya jarak dari ibukota menjadi kendala dalam pengembangan kawasan ini. Fasilitas yang tersedia juga tidak terlalu banyak dan yang adapun pada saat ini sudah kurang terawat.
Beberapa fasilitas yang terdapat di Selimpai misalnya dermaga (sebagian tinggal rangka), aula pertemuan (masih utuh walau agak kotor), villa (sudah rusak dan miring), serta penginapan milik dinas kehutanan. Jika berkunjung kita dapat menggunakan kelambu atau tenda di bawah atap penginapan milik dinas kehutanan.

Kehidupan Bangsa Bunian / Elf, Negeri Paloh dan Padang 12 (Kalimantan Barat)


Kesempatan kali ini saya akan melanjutkan ulasan sebelumnya yakni Sekilas Bangsa Bunian / Bangsa Elf dan kali ini saya terfokus materi dalam menggali data tentang keberadaan Bangsa Bunian (Elf). Semua ini berdasarkan cerita-cerita leluhur dan berbagai literatur dan fenomena-fenomena yang ada.


Kehidupan Bangsa Bunian / Elf di Kalimantan Barat

Cerita tentang kehidupan Bangsa lelembut ini bukan isapan jempol untuk masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya, khususnya masyarakat Kabupaten Sambas dan Kabupaten Ketapang sangat amat yakin meraka (elf) adalah realita dan bukan mitos belaka. Seringkali makhluk halus itu membaur dengan manusia, meski tak disadari kehadirannya. Pada saat-saat tertentu, kerap orang melihat Bangsa Bunian (Elf) berada di tengah keramaian. Para Elf tampak layaknya manusia biasa. Hanya saja, sebuah ciri fisik tak bisa menutupi mereka. Di wajah mereka tak ada garis antara hidung dengan bibir atas, alisnya juga menyatu dan telinga sedikit runcing.


Dua Kerajaan Elf yang tidak asing bagi masyarakat Kalimantan Barat, yaitu :
Kerajaan Paloh (Sambas)
Kerajaan Padang 12 (Ketapang)


Kerajaan Paloh

Kerajaan Bangsa Elf yang bernama Negri Paloh itu sungguh-sungguh nyata, yang mana bentuk pemerintahannya adalah kerajaan yang di pimpin oleh Raden Sandi, yang masih berikatan darah dengan Kerajaan Sambas dan Kerajaan Brunei. Negri Paloh berada di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang merupakan kecamatan paling utara di Kabupaten Sambas, dan berbatasan langsung dengan Sarawak-Malaysia dan Laut Natuna.

Sebuah kawasan yang memiliki pantai terpanjang di Kalimantan Barat yang memberi keindahan panorama bahari dan alam yang begitu masih terjaga kelestariannya. Menyimpan sumber daya alam yang melimpah yang memiliki nilai potensial tersebut.  
Dan kawasan tersebut telah dijadikan kawasan konservasi, karena sebagian besar hutannya masih belantara. Dan memiliki pantai yang menawan, konon katanya Pantai Temajuk (pantai yang berada paling utara di Paloh) lebih indah dari Pantai Kuta Bali. Percaya tidak percaya, silahkan anda sendiri yang datang kesana.

Telah terjadi beberapa peristiwa yang pernah berkaitan dengan Negri Paloh, diantaranya munculnya sebuah kota di tengah hutan belantara, munculnya kaum bunian secara signifikan jikalau ada keramaian, penculikan manusia, dan masih banyak lainnya. Konon katanya pusat komunikasi Negri Paloh berada di Pantai Tanjung Batu (Pemangkat) dan Pantai Selimpai (Paloh), hanya orang tertentu yang bisa berinteraksi dengan kaum tersebut.

Dipercayai kaum bunian sangat dekat dengan Kerajaan Sambas, terutama etnis Melayu dan etnis terdekatnya yaitu etnis Dayak. Etnis Tionghoa yang berada di sekitar Paloh juga mempercayai akan keberadaan bangsa Elf. Mereka bukan tipe makhluk pengganggu yang suka meneror manusia tapi malah sebaliknya suka membaur dengan alam manusia dalam kepentingan sosial dan memberi bantuan.  

Ada satu hal yang tidak boleh dilakukan manusia bila berada dekat dengan kaum Bunian: jangan sekali-kali mengikuti ajakannya. Bila itu dilakukan, maka ia akan masuk ke alam gaib mereka dan tidak akan bisa kembali. Pusat komunitas kaum Bunian terletak di sekitar Pantai Selimpai, Kecamatan Paloh. Juga terdapat di seputar Tanjung Batu, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Tatanan kehidupan kaum Bunian amat teratur. Itu karena mereka di kelola oleh sistem kerajaan yang tertib. Mereka pun bukan tipe makhluk pengganggu yang suka
meneror manusia. Bahkan sebaliknya, sekali waktu mereka terlihat membaur dengan manusia untuk memberi bantuan.

Kasus perang etnis di Sambas beberapa waktu lalu, konon juga melibatkan kaum Bunian ini. Raja mereka sengaja mengerahkan pasukan Bunian untuk menghalau etnis tertentu yang dianggap mengganggu ketenteraman hidup etnis pribumi. Namun tetap saja perbedaan alam dengan mereka menyebabkan manusia takut. 

Pendeknya, kehidupan kaum Bunian bukan sekadar cerita. Tapi benar-benar nyata. Bila ingin menemui kaum Bunian, datanglah ke pusat komunitas mereka di sekitar Pantai Selimpai atau Tanjung Batu. Tentu saja, tidak begitu saja seseorang bisa berhubungan langsung dengan bangsa lelembut ini. Melainkan harus dengan bantuan orang yang menjadi perantara.

Di kedua pantai tersebut, selalu ada orang yang bisa menjadi perantara dengan orang-orang dari bangsa Bunian. Menurut Hendra Sukmana, aktivis LSM yang kini menjabat Ketua Panwaslu Kota Singkawang, tanpa perantara, tak mungkin orang biasa bisa bertemu langsung dengan kaum Bunian. Hanya orang yang punya kemampuan khususlah yang bisa berinteraksi langsung dengan mereka. Tanpa memiliki kemampuan semacam itu, maka orang-orang hanya bisa melihat pantai ini sebagai objek wisata yang indah saja. Tidak lebih dari itu.

Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, bisa saja orang biasa berjumpa dengna kaum Bunian. “Sewaktu-waktu orang biasa pun sering berjumpa dengan kaum Bunian yang tengah berada di sekitar mereka. Seperti di pasar-pasar rakyat, di dalam mobil angkutan umum, di pinggir sungai, bahkan di supermarket,” tuturnya kepada penulis.

Nah, ketika itu, terang Hendra, jangan sekali-kali berbuat ceroboh. Misalnya, sok akrab dengan sengaja menyapa mereka. Sebab bila tidak memiliki bekal batin yang kuat, kita bisa terpengaruh oleh ajakan mereka. Apalagi bila kaum Bunian yang menampakkan diri itu adalah kaum hawa. “Jika tidak kuat iman, kita bisa terpikat. Kalau itu terjadi, maka kita tidak akan bisa kembali ke dunia manusia lagi,” ujar Hendra.

“Diculik” Kaum Bunian

Bila orang kedatangan kaum Bunian, dipastikan bakal dicekam rasa takut. Kemunculannya memang kerap membuat bulu kuduk merinding. Wajar saja, siapa yang tidak takut bila di datangi mahluk halus. Apalagi selama ini berkembang anggapan bila kaum Bunian selalu membawa manusia ke dunianya. Cerita-cerita bangsa manusia sering dibawa ke alam kaum Bunian ini sudah sering terdengar.

Misalnya satu kejadian pada paruh akhir tahun 1995 di daerah Sejangkung, Sambas. Ketika itu ada anak kecil kelas 2 SD yang tidak kembali ke rumah setelah pulang sekolah. Sementara teman-teman lainnya sudah sampai di rumah. Maka keluarga si anak ini pun cemas. Mereka mencari-cari si anak ke rumah neneknya, namun tidak ditemukan. Begitu juga ditanyakan kepada teman-temannya, mereka tidak tahu.

Hingga akhimya, orang tua si anak menghubungi orang pintar di daerah itu. Setelah melalui deteksi batin, orang pintar ini mengatakan bila si anak dalam keadaan selamat. Cuma, saat ini ia tengah berada di tengah lingkungan kaum Bunian. Keterangan itu sedikit banyaknya bisa diterima keluarga. Sebab ketika ditanyakan kepada salah seorang temannya, ia mengatakan bila setelah pulang sekolah, anak ini diajak pergi beberapa anak kecil yang tidak dikenal. Orang pintar ini pun lantas menyimpulkan bila yang mengajak si anak hilang ini adalah anak-anak kaum Bunian.

Mendapat keterangan demikian, orang tua si anak amat cemas. Mereka dihinggapi pikiran negatif jika si anak tak akan bisa kembali lagi ke dunia manusia. Orang pin¬tar yang dimintai bantuan ini malah tersenyum. Ia lalu pamit untuk melakukan sesuatu. Nah, ketika hari mulai senja, tiba-tiba tiupan angin kencang menghantam rupa orang tua si anak hilang.

Peristiwa itu dirasakan betul oleh seluruh penghuni rutnah. Mereka pun dicekam ketakutan luar biasa. Sebab kejadian itu sangat tidak lazim. Di tengah-tengah suasana mencekam itu, tiba-tiba pintu rumah diketuk seseorang. Saat dibuka, ternyata si anak hilang itu sudah berdiri di depan pintu. Orang tua keluarga itu pun merasa senang karena anaknya telah kembali.

Ketika ditanya kemana saja dia pergi, dengan polos anak ini mengatakan bila ia pergi bersama teman-teman barunya naik perahu besar. Lalu dia di bawa berlayar entah ke mana. Meski semuanya orang-orang asing, tapi si anak ini merasa senang. Sebab selain bersama teman-teman baru, dia juga bisa bermain bersama. Menurut si anak, setelah puas bermain, perahu besar itu kembali merapat. Dia kemudian diantar teman-temannya pulang ke runah. Belakangan, teman-temannya itu tiada lain adalah kaum Bunian. 


Dibawa ke Alam Gaib

Meski ada yang kembali ke dunia manusia setelah berhubungan dengan kaum Bunian, ternyata banyak pula yang tidak kembali alias terbawa ke alam gaib. Hal itu, bisa terjadi karena beberapa sebab. Pertama, memang sudah dikehendaki manusianya sendiri untuk bergabung dengan dunia Bunian. Ini terjadi bila, umpamanya, seorang pria jatuh hati dengan wanita dari bangsa lelembut itu. Selanjutnya orang ini ingin berhubungan terus hingga kepelaminan. Tentu saja, orang ini tidak akan kembali ke alam nyata.

Sebab kedua, seseorang tergiur oleh ajakan kaum Bunian. Inilah yanag selalu diwanti wanti setiap orang agar berhati-hati dan jangan mudah tergiur ajakan mereka. Ada satu peristiwa di tahun 1990-an. Dulu, pernah ada seorang pemuda bernama Mahyan. Ia dinyatakan hilang. Semula, orang-orang desa mengira dia pergi ke Pulau Tambelan untuk bekerja di bagan, tempat mencari ikan. Namun, pakaiannya di lemari masih utuh. Itu menandakan bila Mahyan tidak pergi kemana-mana, atau pergi tanpa pamit.

Menurut cerita teman-temannya, tadi malam Mahyan berkenalan dengan seorang wanita. Kebetulan sejak beberapa hari lalu, ada pekan hiburan rakyat di depan kantor kecamatan. Nah, sejak berkenalan itu teman-temannya tidak melihat lagi batang hidung Mahyan. Sampai keesokan harinya, Mahyan tidak kembali. Bahkan hingga berhari-hari, minggu, bulan dan tahun. Seterusnya, Mahyan tak diketahui lagi dimana rimbanya. Orang-orang di kampung berkeyakinan bila Mahyan hilang karena di bawah ke alam kaum kaum Bunian.
 

Jembatan Sambas

Bagaimana dengan jembatan Sambas yang keramat itu? Benarkah jembatan ini tak mempan dibom oleh tentara Jepang? Pada tahun 1941, tanda-tanda berakhirnya pendudukan 3,5 abad tentara Belanda di nusantara mulai terlihat. Pasukan Jepang mulai terlihat memasuki kawasan nusantara dengan peralatan tempurnya. Termasuk daerah Kalimantan Barat. Pasukan Jepang memang berusaha keras mematahkan kekuatan Belanda yang ada di Kalimantan Barat termasuk Sambas. Salah satunya melumpuhkan sarana ekonomi dan transportasi darat, seperti jempatan.

Nah, negeri matahari terbit itu melihat jembatan Sambas sangat vital dan perlu dihancurkan untuk melumpuhkan kekuatan Belanda. Bulan Desember 1941, menjadi saksi bisu. Dengan melibatkan sekitar 27 pesawat tempurnya, tentara Jepang menyerang Angkatan Udara Belanda di Sanggau Ledo. Ternyata target serangan tersebut tidak saja untuk menghancurkan pangkalan Angkatan Udara Belanda, namun juga pada jembatan Sambas dan jalan raya yang menghubungkan kota Singkawang, Pemangkat dan Sambas serta Bengkayang.

Akan tetapi, keajaiban pun terlihat. Jembatan dan jalan yang dibangun oleh Sultan Moehammad Tsafioeddin II ini tak hancur sedikitpun. Padahal, bala tentara Jepang melihatnya telah hancur. Tak hanya itu. Muntahan peluru dan bom bak hujan lebat itu menerjang apa yang ada di bawahnya. Lucunya, hujan bom dan peluru itu justru jatuh di kawasan hutan belantara.

Padahal sebelumnya, tentara Jepang melihat kawasan yang berada di bawahnya itu merupakan kota yang sangat ramai dan megah. Menurut keterangan, itulah istana dari kerajaan Bunian yang terletak di Paloh. Tentu saja harapan Jepang meluluhlantakkan daerah Sambas tidak tercapai. Sebab lokasi yang dibom tersebut tiada lain hanyalah hutan belantara saja. Karena pengecohan ini kerajaan Sambas yang menjadi target sasaran penyerangan tetap berdiri dengan megahnya.

Sudah barang tentu, Sultan Moehammad Mulia Ibrahim Tsafioeddin, raja ke-15 kerajaan Sambas dan seluruh kawulanya aman dan selamat dari serangan itu. Dan hingga kini jembatan kokoh penghubung kota Sambas dan kota lainnya di Kalimantan Barat tetap berdiri. Ia menjadi saksi bisu sejarah kerajan Sambas. “Orang-orang Bunian akan selalu menjaga Sambas untuk selamanya. Percayalah tak akan ada satu orang pun yang bisa menghancurkan sambas, kecuali seizin Yang Maha Kuasa,” tutur Hasan, kuncen keraton Sambas.

“Sambas tok beh kote kramat. Sian ade yang sanggop nguasaek nye. (Sambas itu kota keramat, tidak akan ada yang bisa menguasainya),” tutur Hasan. Alhasil, baik Sambas maupun jembatan keramat itu masih kokoh berdiri hingga kini. 



Kerajaan Padang 12

Padang 12 merupakan suatu kawasan yang berada diantara Kecamatan Kendawangan dan Kecamatan Ketapang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Mungkin sudah tidak asing lagi dengan Misteri Padang 12 atau bahkan mungkin belum banyak juga yang mendengar Padang 12

Disebut dengan Padang 12, karena di lokasi ini hanya 12 kilometer yang diyakini penuh dengan misteri. Kawasan ini dipenuhi dengan pasir kuarsa yang ditumbuhi oleh pohon kayu putih (pinus). Kendati diyakini 12 kilometer, namun pandangan kalangan tertentu, kawasan ini adalah kota besar alam gaib. Bahkan harta karun juga dipercaya tertimbun di Padang 12.
 
Cerita mistis di Padang 12 juga sama dengan cerita dari Sambas (Negri Paloh). Dari segala bentuk fisik dan fenomena-fenomena juga mempunyai kesamaan dengan yang ada di Kabupaten Sambas.

Jika orang lewat jalan raya jurusan Ketapang - Kendawangan takabur terhadap daerah itu atau berbuat jahat di daerah tersebut maka kemungkinan besar akan melihat pemandangan aneh, seram, atau bahkan tak terduga.

Banyak orang yang ingin membuktikan keberadaan daerah itu cuman tidak pernah ada yang melihat langsung , konon katanya penduduk setempat (/orang limun/orang kebenaran) mempunyai pesawat pribadi,mobil mewah dan sebagainya layaknya manusia normal, tetapi bedanya dengan mereka mereka tidak mempunya belahan di bawah hidung di atas bibir.


Kesaksian H.Rhoma Irama akan Padang 12
H.Rhoma Irama adalah seorang artis senior tanah air atau biasa dikenal Sang Raja Dangdut. Kisahnya berawal dari beliau manggung di Ketapang tepatnya di daerah Padang 12 dan beliau sudah 2 kali manggung di daerah tersebut.

Awalnya beliau sangat kagum dengan perkembangan pembangunan dan kemegahan di daerah Padang 12. Padahal kawasan Padang 12 secara realita adalah kawasan perkampungan. Kekaguman Bang Haji (H. Rhoma Irama) menjadi pertanyaan disaat beliau manggung kedua kalinya di Padang 12. Beliau heran  bukan kepalang, karena daerahnya berbeda jauh dengan yang dikunjunginya pertama kali. 
  
Fenomena Kendaraan Mewah 
 
Sebuah survei kendaraan menunjukkan keanehan karena catatan terhadap kendaraan-kendaraan di Ketapang berbeda dengan yang di lapangan. Ternyata di Ketapang banyak sekali mobil-mobil mewah seperti Ferrari, Mclaren, dan lain-lain. Dan jenis kendaraan ini tidak ada dalam catatan salah satu instansi pemerintahan. Bukan hanya mobil, akan tetapi pesawat-pesawat pribadi juga.

Mereka memesan kendaraan seperti Ferrari dan Mclaren di alam manusia, akan saja mereka berbelanja ke dunia menggunakan uang. Dan sekitar 10 tahun lalu telah terjadi fenomena-fenomena aneh, yakni 7 kapal besar yang bermuatan mobil-mobil mewah hilang tanpa jejak di perairan Ketapang (Kalimantan Barat) berhampiran dengan kawasan Padang 12. Tidak hanya di Perairan Ketapang, ada kapal besar bermuatan barang yang sama juga menghilang di Perairan Jawa Tengah yang berhampiran dengan Kabupaten Ketapang.

Menurut informan, beliau pernah melihat Mobil Sport berwarna merah sekitar tahun 1980an, dan beliau tidak begitu ingat dengan merk mobil sport tersebut.


Kesaksian Sang Bidan

Ada seorang bidan bersalin di Ketapang bernama RATNA, suatu malam rumahnya di gedor (di ketuk) oleh beberapa orang sekitar pukul 2 subuh, sang bidan membuka pintu dan ternyata ada orang yang mau melahirkan, naluri seorang bidan langsung mengeksekusi pasien, setelah pasien selesai melahirkan ternyata mereka minta langsung pulang, melihat dari cara mereka berpakaian sang bidan sudah mengerti mereka bukan orang yang berada, setelah pasien dan suaminya hendak pulang mereka sempat membicarakan masalah biaya,
mereka memang tidak mampu membayar ongkos persalinan, tetapi sang bidan memang mempunyai niat untuk menolong tanpa meminta bayaran, tetapi keluarga tidak mungkin meninggalkan rumah bidan tanpa memberikan apa-apa, mereka tidak mempunyai uang tetapi mereka hanya punya sekantong kunyit (rempah) dan bidan dengan ikhlas menerima kunyit tersebut.
 
Setelah mereka (elf) pergi dari rumah bidan, sang bidan pun langsung masuk kerumah, dan melanjutkan tidur, keesokan harinya sang bidan kaget dengan berubahnya kunyit tadi menjadi emas, bidan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya sang bidan langsung menanyakan ke suaminya, ternyata benar itu sebuah emas murni.
 
Setelah di selidiki ternyata yang melahirkan pada malam itu adalah salah satu masyarakat Padang 12, sampai sekarang emas tersebut masih ada dan di simpan oleh sang bidan
 

Permen Padang 12
 
Penampakan pada kalangan tertentu pernah terjadi. Sering kali warga menemukan kejadian aneh di kawasan itu. Dari wujud manusia sampai babi berbulu merah pernah warga temukan di Padang 12. Misalnya saja Mat Noor. Perjalanan dari Ketapang ke Kendawangan di dalam suatu bis dia menemukan orangtua yang jambang panjang. Selama bis melaju mereka bercerita panjang. Sampai di kawasan Padang 12, orangtua itu turun dan mengajak Mat Noor pergi. Dia menolak dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bis. Bagi orang, jika penumpang turun di kawasan itu hal yang biasa. Karena di kawasan itu sudah dipercayai kawasan orang kebenaran. Ketika ngobrol panjang di dalam perjalanan, Mat Noor sempat mengunyah permen yang diberi, tapi bungkusnya diminta kembali. Kejadian 1987 itu ternyata saat sekarang Mat Noor bisa mengobati orang yang sakit.

Kesaksian Bidan Rohendi

Cerita lain yang dituturkan Rohendi, seorang bidan diajak orang kebenaran menolong istrinya melahirkan. Ajakan itu diterima, setelah menolong persalinan, orang kebenaran tak memiliki uang dan berniat memberinya kunyit. Dia tak mngetahui orang kebenaran itu, karena menganggap kunyit mudah didapatkan, pemberian yang ditawarkan selama tiga kali itu ditolaknya. Bidan itu mengikhlaskan pertolongannya. 
Selang malam hari salah satu keluarga bidan itu diberi kabar lewat mimpi. Bahwa keluarganya itu telah menolak pemberiannya. Dalam mimpi dia menasehatkan supaya jangan menolak, karena dianggap kurang baik. Namun wujud terima kasih, keturunan keluarga itu menjadi orang berhasil dan berpangkat di Tanah Kayong.


Bertemu Penduduk Asli Padang 12

Berbeda lagi dengan seorang pedagang dari Ketapang ke Kendawangan dengan menngunakan sepeda. Dalam perjalanan pedagang keturunan Jawa itu bertemu dengan orangtua dan anak kecil. Orang itu meminta air kepada dirinya. Air yang diminta tak diberikan pedagang tadi. Karena tak diberi, orang itu mengatakan tidak mengapa. Anehnya perjalanan pedagang itu, baru sampai ke Kendawangan seminggu lamanya. Dia masuk keluar hutan, akhirnya barang yang dibawanya habis di tengah jalan karena terjatuh. "Ini lagi memang nyata juga terjadi di Padang 12, siapa namanya saya sudah lupa, tapi dalam perjalanan ada yang menahannya dan minta rokok. Bukan hanya rokok yang diberikan orang itu, tapi diajak bicara dan diajak makan bekalannya, setelah orang tadi pergi, tujuan ke Kendawangan hanya dikayuh dengan sepeda hitungan menit," 


sumber 1        sumber 2     sumber 3


Sumber Artikel : http://misterpangalayo.blogspot.com/2013